Sabtu, 08 Januari 2011

Sistem RTK (Real-Time Kinematic)

adalah suatu akronim yang sudah umum digunakan untuk sistem penetuan posisi real-time secara differensial menggunakan data fase, Untuk merealisasikan tuntunan real-time nya, station referensi harus mengirimkan data fase dan pseudorange-nya ke pengguna secara real time menggunakan sistem komunikasi data tertentu.
Stasiun referensi dam pengguna harus dilengkapi dengan perangkat pemancar dan penerima data. Perlu dicata disini bahwa jenis dan spesifikasi data yang harus dikirimkan oleh stasion referensi suatu sistem RTK diberikan oleh format RTCM SC-104 tipe pesan nomor 18,19,20,21, da 22 [RTCM SC-104, 1998].
Pada sistem RTK, stasiun referensi mengirimkan data kepengguna dengan menggunakansistem komunikasi data yang beroperasi pada pita frekuensi VHF/UHF.

Metode penentuan posisi diferensial

Pada metode diferensial, yang kadang kala dinamakan metode penentuan posisi relatif, dengan mengurangkan data yang diamati oleh dua receiver GPS pada waktu yang bersamaan, maka beberapa jenis kesalahan dan bias dari data dapat dieliminasi atau direduksi. Pengeliminasian dan pereduksian ini akan meningkatkan akurasi dan presisi data, dan selanjutnya akan meningkatkan tingkat akurasi dan presisi dari posisi yang diperoleh.

Pada prinsipnya menggunakan data GPS dilokasi pengamat yang sama dengan data digunakan untuk menurunkan hasil. Hanya dalam hal ini dari stasion reverensi yang jaraknya sekitar 140 km juga digunakan untuk menerapkan penentuan posisi secara relatif. bahwa dengan hanya menerapkan proses pengurangan data, ketelitian posisi tidak bisa ditingkatkan secara dramatis, dari 73,8 m (99%) ke 7,2 m (99%).

Pada penentuan posisi diferensial, jenis-jenis kesalahan dan bias yang dapat serta tidak dapat dieliminasi atau direduksi dengan proses pengurangan data

Efektivitas dari proses pengurangan ini sangat bergantung pada jarak antara monitor station de4ngan titik yang akan ditentukan posisinya. Dalam hal ini semakin pendek jarak tersebut maka akan semakin efektif dampak dari pengurangan data, dan sebaliknya. bahwa dengan semakin dekatnya jarak stasiun referensi (26 km ketimbang 140 km maka tingkat ketelitian posisi yang diperolehpun akan semakin membaik. Disamping itu juga terlihat bahwa dengan semakin banyak satelit yang digunakan (Geometri satelit semakin baik) mak tingakat ketelitian posisi yang diperoleh juga akan semakin membaik.

Akhirnya perlu ditekankan disini bahwa penenetuan posisi secara diferensial Adalah metode penentuan posisi yang harus digunakan untuk mendapatkan ketelitian posisi yang relatif tinggi. Ketelitian posisi yang dapat diberikan oleh metode penetuan posisi secara diferensial berkisar dari level mm sampai level beberapa meter.

Penentuan posisi secara diferensial dapat diaplikasikan secara ststik maupun kinematik dengan menggunakan dat pseudorange dan/ataupun fase. Aplikasi utama dari penentuan posisi diferensial antara lain adalah survai pemetaan,survai geodesi,serta navigasi berketelitian menengah dan tinggi. Metode-metode survai dengan GPS yang diaplikasikan saat ini,seoerti metode starik,statik singkat,pseudo-kinemati,dan stop and go,juga didasarkan pada metode penentuan posisi secara difernsial.

Dalam penentuan posisi secara diferensial, ada beberapa aplikasi yang menuntut informasi posisi real-time secara instan (real-time). Untuk melayani aplikasi-aplikasi tersebut saat ini tersedia dua sistem yang umumnya dikenal dengan nama DGPS (Differensial GPS) dan RTK (Real Time Kinematic).

Sistem DGPS adalah suatu sistem akronim yang sudah umum digunakan untuk sistem penentuan posisi real-time secara differensialyang menggunakan data pseudorange. Sistem ini umumnya digunakan untuk penentuan posisi obyek yang bergerak. Untuk merealisasikan tuntunan real-timenya,maka monitor station harus mengirimkan koreksi differnsial kepengguna secara resl time dengan menggunakan sistam komunikasi data tertentu. Koreksi differensial ini dapat berupa koreksi pseudorange (seperti RTCM SC-104) maupun koreksi koordinat. Dalam hal ini,yang umum digunakan adalah koreksi pseudorange.Koreksi koordinat jarang digunakan, karena koreksi ini menuntut bahwa statiun referensi pengirim koreksi serta pengamat mengamati set satelit yang sama,dimana hal ini umumnya tidak selalu dapt direalisasi dalam dalam operasional lapangannya.

Ketelitian tipikal posisi yang diberikanoleh sisrem DGPS ini adalah berkisar sekitar 1 sampai 5 m. Dengan ketelitian setingkat itu, sistem DGPS ini umum digunakan pada survai-survai kelautan.